Tuesday, January 17, 2012

MENGGAMBAR TEKNIK KELISTRIKAN


BAB IV
MENGGAMBAR TEKNIK


Dalam mempelajari perencanaan dan pemasangan instalasi disarankan menguasai simbol-simbol elektro teknik arus kuat agar pekerjaan lebih optimal termasuk dalam membuat gambar instalasi.
Pekerjaan menggambar dapat dilakukan secara manual dan menggunakan bantuan software pada computer. Bagi pemula, sebaiknya belajar terlebih dahulu dan juga disarankan secara paralel melakukan pekerjaan dengan menggunakan bantuan komputer.

A.   Simbol-Simbol Elektro Teknik Arus Kuat
1.    Materi Pokok
Perhatikan dan pelajari secara seksama sehingga Anda dapat memahami dengan baik, simbol–simbol elektro teknik arus kuat sesuai dengan normalisasi Belanda No. 227 s/d 280  seperti ditunjukkan pada Tabel 4.1.
Sedangkan simbol peralatan elektro teknik arus kuat yang sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik ditunjukkan pada Tabel 4.2 di bawah ini.
Tabel 4.1
Simbol Peralatan Elektro Teknik Arus Kuat 
Sesuai Normalisasi Belanda

Arus Searah
(AS)

Tegangan Tinggi


Arus Bolak Balik
(ABB)



ABB. 3 Fasa
50 Hertz
Pusat Listrik



Tahanan
(Weerstand)

Pusat Listrik
Tenaga Kalori
(PLTP/PLTU)



Tahanan Inductif
(Smoor spoel)



Idem dengan inti
(Kern)

Pusat Listrik
Tenaga Air
(P.L.T.A)



Tabel 4.1 Lanjutan



Tahanan murni (resistif)




 
Sambungan
pentanahan



Pusat Listrik dengan
tenaga air dan kalori




Hantaran
di bawah tanah


Pusat Listrik Kombinasi
dengan daya
PLTA = 500 kW
PLTU = 2000 kW

Hantaran
di atas tanah





Gardu Induk

Dua hantaran
di atas tanah
dengan dua
polaritas




Gardu induk
pembagi
Hantaran udara
dengan tiang baja




Gardu induk transformator
Hantaran udara  dengan tiang kerangka baja (vakwerk mast)




Gardu induk  transformator 1000 KVA
Tiang dengan tiang penyangga (Drukschoor)


Gardu Transformator




Tiang dengan kawat penambat (Trekschoor)





Suhu hubung bagi
Tiang dengan lampu

Hantaran 3 phasa ABB  50 hertz inti tembaga penampang 16 mm2
Tiang dengan klem console






   Lanjutan Tabel 4.1

Dua macam tanda untuk pencabangan 2 hantaran dari 3 hantaran
Hantaran udara dengan tiang memakai pengaman tegangan lebih (Arrester)
Hantaran udara dengan tiang


Hantaran/kabel di bawah tanah dengan mof penyambung dan penyabang


Hantaran udara  dengan tiang kayu
Mof ujung kabel (End - mof)
Hantaran dengan tiang beton


Hantaran
3 phasa dan nol dan satu hantaran pengaman






Motor Asynchrone  stator dihubung segitiga, rotor pakai cincin pengasut daya
700 kW – 380 V

Transformator minyak/karet






Motor Asynchrone  Jangkar memakai cincin pengasut dan badan diberi hantaran pentanahan


Transformator dengan titik netral ditanahkan
Generator Synchrone 3 Phasa

Transformator kering 3phasa primer segitiga dan skunder bintang 6000/380 V 100 kVA badan ditanahkan.







Tabel 4.1 Lanjutan








Generator Synchrone
3 Phasa, hubungan bintang dan titik netral ditanahkan.
Daya 400 KVA tegangan 220 V

Transformator 3 phasa tiga  tingkat pencabangan sisi skunder





Generator Synchrone
3 Phasa,  dengan hubungan bintang, titik netral dihubungkan dengan tanah


Transformator 3 phasa pakai tiga tingkat pencabangan sisi primer



Hantaran berisolasi karet

Pencabangan hantaran

Kabel dengan penguat berisolasi kertas dan diagram


Saklar satu kutub
Dari 10 Amp
(Doos Schakelar)



Kabel tanpa penguat dan dianyam


Saklar dua kutub


Hantaran yang dapat dipindah pindah




Saklar tiga kutub
Hantaran hubung tanah



Saklar tarik


Hantaran di dalam pipa

Saklar seri
Hantaran dengan penyangga agar bebas dari dinding

Saklar bergantian (Wissel)


Tabel 4.1 Lanjutan



Hantaran pada isolator rol



Saklar memakai manet pengaman



Hantaran pada isolator lonceng

Kontak kontak


Hantaran pada isolator mantel

Kotak kontak jumlah banyak


Hantaran menuju ke atas



Kotak kontak tiga kutub dengan pentanahan pengaman

Tombol tekan bercahaya


Kotak hubung

Lampu tanda berkedip




Perlengkapan hubung bagi (PHB) utama/ panel

1)     Klaxon
2)     Sirene




PHB utama tertutup (Kasten batterery)

1. Bel
2. Sumer



Lampu


Lampu darurat pluit



Lampu 100 watt pada rangkaian kedua

Jalur terminal



Lampu jumlah banyak

Saluran bawah tanah lampu neon



  Lanjutan Tabel 4.1





Lampu jumlah banyak 3x100W pada rangkaian ketiga

Saluran bawah laut



Lampu tanda

Tiga hantaran phasa – nol
dan hantaran pengaman



Lampu menggunakan  saklar

Hantaran di bawah permukaan



Alat untuk masak/alat pemanas

Hantaran di atas permukaan






Motor 3 phasa dengan tahanan pengasut yang terbuka pada rotor


Transformator pengubah tegangan







Motor 3 phasa dengan saklar bintang segitiga.


Transformatorpengubah tegangan 3 phasa100kVA 500/380V 50Hz







Dynamo pembangkit arus searah dengan tahanan pengatur tegangan








Dynamo dengan kumparan bantu H. (Hulp wikkwling)










  Lanjutan Tabel 4.1




Saklar

Saklar dg pelayanan Magnet



Saklar minyak

Saklar 3 kutub dengan kontak bantu




Saklar peti

Pemisah hantaran




Saklar tiga kutub

Idem degnan titik putar



Saklar dengan pengaman magnet muatan lebih

Pemisah yang dapat dipindahkan
Saklar dengan pengaman bemetal/thermis untuk muatan lebih

Saklar bintang segitiga




Saklar dengan pengamanan tegangan nol


Saklar gilos



Saklar dengan pengaman arus sisa balik

Tahanan pengatur
Saklar tiga kutub dengan pengaman
magnet  3 kutub
tegangan nol        2 kutub

Tahanan pengatur  dengan kontak penghubung singkat



Saklar. pengaman hubung tanah

Tahanan pengasut memakai pendingin minyak

  Lanjutan Tabel 4.1




Saklar pemindah memakai pemutusan


Saklar pemindah dua kutub untuk volt  meter




Saklar pemindah tiga – arah

Saklar photo untuk lampu mercury


Hantaran

Hantaran turun
Hantaran 3 kutub



Hantaran langsung terus


Dua kutub hantaran yang satu kawat nol

Hantaran bersilang

Tabel 4.2
Simbol Peralatan Elektro Teknik Arus Kuat
Sesuai Peraturan Umum Instalasi Listrik



P.H.B.

Kotak kontak (KK) dengan kontak pengaman


Lampu tetap pada dinding

KK pakai saklar kunci

Tombol tekan

KK untuk tiga buah tusuk kontak



AVE
Patron lebur

Volt meter


AVE
Patron lebur 3 kutub 10A

Volt meter ganda


Pengaman lebur pipa terbuka

Nol volt meter


Pengaman lebur pipa tertutup

Ampere meter


   Lanjutan Tabel 4.2



Dengan lebur

Watt meter



Kontak patron lebar

Cosinus Phi meter


Kotak patron lebur 3 kutub

Frekwensi meter


Pengaman tegangan lebih

Frekwensi meter ganda


Relai

W
 

Watt meter mencatat (Register)


Relai bantu

Kilo watt jam meter


Pengaman tegangan lebih tertutup

Kilo watt jam meter dengan penunjukan maximum





Pengaman saklar cut out  6000 V 25A

Kilo watt jam meter dan dapat mencatat maximum


2.    Tugas Latihan
a.    Pelajari dengan seksama dan diskusikan dalam kelompok   (anggota kelompok 5 orang  siswa).  Simbol- simbol elektroteknik arus kuat seperti tampak pada Tabel IV.1. Pilih 10 simbol dan gambarkan pada kertas A4.
b.    Gambarkan simbol-simbol tersebut di bawah ini pada kertas gambar (kalkir) ukuran A4 dengan menggunakan alat-alat gambar yang diperlukan!
1)    Gambarkan simbol saklar tunggal
2)    Gambarkan simbol saklar tukar
3)    Gambarkan simbol kotak kontak
4)    Gambarkan simbol kilo - watt meter

5)    Gambarkan simbol transformator                 
6)    Gambarkan simbol auto-transformator         
7)    Gambarkan simbol resistor
8)    Gambarkan simbol motor listrik
9)    Gambarkan simbol alat pemanas
10) Gambarkan simbol saklar bintang segitiga

11) Lengkapi gambar Anda dengan sepuluh simbol lagi (dapat dipilih sendiri dari gambar yang ada pada Tabel IV.1 dan Tabel 4.2 atau langsung dari PUIL 1987) sehingga menjadi 20 simbol elektroteknik dalam tugas terstruktur ini.

3.    Kunci Jawaban
Teliti kembali gambar Anda dan bandingkan dengan  simbol–simbol yang ada pada materi pokok  (simbol yang ada pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2) atau sesuai dengan PUIL 1987!


B.   Istilah-Istilah Pokok Dalam Instalasi Penerangan

1.    Materi pokok
Instalasi ialah suatu saluran listrik termasuk alat-alatnya yang terpasang di dalam/atau di luar banguna untuk manyalurkan arus listrik setelah/atau di belakang pesawat pembatas/meter milik perusahaan (PLN). Dalam hal ini instalasi yang tidak atau belum dihubungkan dengan jaringan listrik perusahaan,maka pengertian instalasi dalam hal ini adalah saluran-saluran listrik termasik alat-latnya yang terpasang di dalam atau di luar bangunan utntuk menyalurkan arus listrik.
Alat Instalasi ialah alat-alat listrik yang dipergunakan untuk instalasi.
Peralatan Listrik ialah pesawat-pesawat, perkakas- perkakas, motor-motor, beserta perlengkapanya yang dapat disambung atau dihubungkan pada instalasi.
Sambungan rumah ialah hantaran di bawah tanah atau di atas tanah, termasuk alat-alatnya sampai dengan pesawat pembatas/meter milik perusahaan yang menyalurkan arus listrik dari jaringan distribusi tegangan rendah ke instalasi.
Sambungan Tegangan Menengah/Tinggi ialah hantaran di bawah tanah atau di atas tanah termasuk alat-alatnya yang menyalurkan arus listrik dari jaringan distribusi/transmisi tegangan menengah/tinggi sampai dengan perlengkapan pesawat pembatas/meter milik perusahaan.
Pesawat Pengawas ialah suatu pesawat yang mengawasi pemakain dan mengukur satuan lain Volt, Ampere, Hertz dan Cos φ.
Pasawat pembatas ialah suatu pesawat yang membatasi pemakaian arus listrik antaralain sekering-otomat dan     mini-circuit-breaker  (MCB).
Meter ialah suatu pesawat yang mengukur dan menunjukkan banyaknya tenaga listrik yang digunakan antara lain        Watt- Hour, Volt-Ampere Hour (Var-Hour) dan Volt-Ampere Hour.
Sambungan Arus ialah suatu jaringan kawat atau atau penghantar yang menghubungkan bagian tertuntu dari instalasi atau peralatan listrik.
Pengaman Arus ialah suatu pesawat yang mengamankan instalasi dan atau bagiannya, terhadap arus lebih dan/atau arus hubung singkat antara lain mini circuit-breaker dan sekering.
Kelompok ialah bagian dari instalasi yang di amankan tersendiri dengan satu pesawat pengaman arus.
Pengaman Arus Utama ialah pengaman arus yang terpasang untuk mengamankan seluruh instalasi.
Pengaman Arus Pembagi ialah pengaman arus yang terpasang pada bagian instalasi setelah pengaman arus utama.
Pengaman Arus Kelompok ialah pengaman arus yang terpasang pada bagian instalasi setelah pengaman arus pembagi untuk mengamankan kelompok alat penerangan dan atau peralatan listrik.
Instalatir ialah badan hukum Indonesia yang terdaftar pada perusahaan dan mendapat pengesahan serta izin kerja dari perusahaan untuk merencanakan dan mengerjakan pemasangan suatu jaringan atau instalasi dalam wilayah kerja perusahaan yang bersangkutan.

2.    Pertanyaan  
a.    Apakah yang dimaksud dengan istilah–istilah di bawah ini:
1)    Instalasi
2)    Pesawat pembatas
3)    Alat–alat instalasi
4)    Kelompok
b.    Sebutkan fungsi dari pengaman arus utama
c.    Sebutkan fungsi dari pengaman arus bagi
d.    Sebutkan fungsi dari pengaman arus kelompok
Bandingkan jawaban Anda dengan kunci jawaban di bawah ini.

3.    Kunci jawaban
a.    Pengertian atau maksud istilah-istilah adalah sebagai berikut:
1)    Instalasi ialah  suatu  saluran listrik termasuk alat- alatnya yang terpasang di dalam atau di luar bangunan untuk menyalurkan arus lustrik setelah di belakang pesawat pembatas atau meter milik perusahaan (PLN).
2)    Pesawat  Pembatas   ialah   suatu  pesawat   yang  membatasi pemakaian arus  listrik antara lain sekering otomat dan mini circuit-breaker (MCB).
3)    Alat Instalasi ialah alat-alat listrik yang dipergunakan untuk instalasi. 
4)    Kelompok  ialah bagian  dari instalasi yang diamakan  tersendiri dengan satu pesawat pengaman arus.
b.    Pengaman Arus Utama ialah pengaman arus yang terpasang untuk mengamankan seluruh Instalasi.
c.    Pengaman  Arus  Pembagi  ialah pengaman  arus  yang  terpasang  pada  bagian  instalasi setelah pengaman arus utama.
d.    Pengaman Arus Kelompok ialah  pengaman  arus  yang  terpasang  pada  bagian instalasi setelah pengaman arus pembagi untuk mengamankan kelompok alat penerangan dan atau peralatan listrik.
4.    Tugas latihan
Diskusikan istilah-istilah pokok di bawah ini, dengan mengambil contoh salah satu instalasi listrik di rumah Anda. Bandingkan dengan istilah-isltilah yang selama ini mungkin pernah Anda dengar dari pihak lain.
a.    Pesawat pengawas
b.    Peralatan listrik
c.    Sambungan rumah
d.    Meter
e.    Instalatir

C.   Saklar Lampu dan Kotak Kontak dalam Instalasi Penerangan
1.    Materi pokok
Saklar dipergunakan untuk menghubung dan memutuskan rangkaian listrik.
Saklar harus dipasang sedemikian rupa sehingga:
a.    Bagian yang bergerak tidak bertegangan pada waktu saklar dalam keadaan terbuka,
b.    Kedudukan semua saklar di dalam suatu instalasi harus seragam misalnya semua saklar dalam keadaan  terhubung jika  tungkai didorong ke atas atau jika tungkai bagian atas di tekan, dan
c.    Terminal penghubung pada saklar dan kotak kontak, tidak boleh digunakan untuk lebih dari 1 inti, kecuali terminal penghubung tersebut khusus dibuat juga untuk menyambung.
Penggunaan dan pemasangan kotak kontak, ada beberapa ketentuan sebagai berikut:
a.    Kotak kontak dinding satu fasa harus sedemikian rupa sehingga kontak netralnya berada disebelah kanan (PUIL 1987),
b.    Kontak dinding harus dipasang pada dinding/tembok sekurang-kurangnya 1,20 m di atas lantai, kecuali kotak kontak tertutup (PIL 1978, pasal 2, ayat 14c),
c.    Kotak kontak yang dipasang di bawah jarak tersebut harus kotak-kontak dengan konstruksi khusus (PIL 1978, pasal 2, ayat 14d),
d.    Kotak kontak dinding dengan pengaman dipasang dengan hantaran pengaman (PUIL 1987),
e.    Di dalam ruangan yang dilengkapi dengan kotak kontak dengan kontak pengaman tidak boleh dipasang kotal kontak tanpa kontak pengaman kecuali kotak kontak untuk tegangan rendah pengaman dan untuk pemisahan pengaman (PUIL 1987), dan
f.     Kemampuan kotak kontak harus sekurang-kurangnya sesuai dengan daya alat yang dihubungkan padanya, tetapi tidak boleh kurang dari 5A (PUIL 1987).

2.    Pertanyaan
a.    Apakah fungsi dari saklar?
b.    Apakah fungsi dari kotak kontak?
c.    Sebutkan aturan pemasangan dari saklar!
d.    Sebutkan aturan pemasangan dari kotak kontak!
e.    Bagaimana saklar satu kutub dengan satu buah lampu harus dihubungkan?
f.     Bagaimana saklar seri dengan dua buah lampu harus dihubungkan?
g.    Bagaimana kotak kontak harus dihubungkan terhadap jaringan? 
h.    Bandingkan jawaban Anda dengan kunci jawaban di bawah ini

3.    Kunci jawaban
a.    Saklar dipergunakan untuk menghubung dan memutuskan rangkaian listrik;
b.    Kotak kontak digunakan untuk menyediakan sumber tegangan;
c.    Saklar harus dipasang sedemikian rupa sehingga:
1)    Bagian yang bergerak tidak bertegangan pada waktu saklar dalam keadaan terbuka; dan
2)    Kedudukan semua saklar di dalam suatu instalasi harus seragam misalnya semua saklar dalam keadaan terhubung jika tungkai saklar didorong ke atas atau jika tungkai saklar bagian atas ditekan. 
d.    Penggunaan dan pemasangan kotak kontak, ada beberapa ketentuan sebagai berikut:
1)    Kotak kontak dinding satu phasa harus sedemikian rupa sehingga kotak netralnya berada di sebelah kanan;
2)    Kontak dinding harus dipasang pada dinding atau tembok sekurang-kurangnya 1,20 m di atas lantai, kecuali kotak kontak tertutup (PIL 1978, pasal 2, ayar 14 c); dan
3)    Kotak kontak yang dipasang di bawah jarak tersebut dalam ayat 14.c harus dengan kotak-kontak khusus(PIL 1978, pasal 2, ayat 14d).
e.    Jawaban pertanyaan nomor e seperti Gambar 4.1.
f.     Jawaban pertanyaan nomor f seperti Gambar 4.2.
g.    Jawaban pertanyaan nomor g seperti Gambar 4.3.









 




                               

                                                                                   1 Lampu pijar
                                                                                                            Lampu pijar
                                                    
    
          
Saklar tunggal 1kutub                                               
                       
                                 (a) Gambar bagan                                                  (b) Gambar pelaksanaan

Gambar 4.1
Saklar Tunggal 1 Kutub Yang Dihubungkan
Dengan 1 Lampu Pijar
Gambar V.2 menunjukkan saklar seri dengan dua buah lampu harus pijar.









 









            (a). Gambar Bagan
                                                                                     (b). Gambar pelaksanaan

Gambar 4.2
Instalasi Dua Lampu Pijar Dilayani 1 Saklar Deret

 
 

Gambar 4.3 menunjukkan kotak kontak dihubungkan terhadap jaringan atau sumber listrik. 


 




                                                               
                                                
                      Gound/Arde
         Stop kontak


                    (a). Gambar bagan                    (b) Gambar pelaksanaan


Gambar 4.3
Pemasangan Stop Kontak Pada Sumber Listrik


4.    Tugas latihan
Buat gambar pelaksanaan hubungan (b) dari gambar bagan     (a) sesuai gambar  di bawah ini :

No
Gambar Bagan/Pelaksanaan
1











a.    Gambar bagan





b.    Gambar pelaksanaan




















No
Gambar Bagan/Pelaksanaan
2


a.  Gambar bagan














b.  Gambar pelaksanaan






















No
Gambar Bagan/Pelaksanaan
3
a.   Gambar bagan






b.   Gambar pelaksanaan


















D.   Instalasi Penerangan Satu Phasa Satu Kelompok
 
1.    Materi pokok
Untuk instalasi rumah tinggal pasangan tetap, hantarannya harus memiliki luas penampang tembaga sekurang-kurangnya 1,5 mm2 berlaku. Luas penampang hantaran minimum sebesar 1,5 mm2 berlaku hanya apabila instalasi tersebut tanpa kotak-kontak biasa (KKB). Bila pada instalasi terdapat KKB maka luas penampang hantaran minimum adalah 2,5 mm2.
Pada ruangan tertutup dengan luas 9 m2, harus terdapat sekurang-kurangnya satu titik cahaya, dan dengan luas sampai 20 m2 harus terdapat sekurang-kurangnya 2 (dua) titik cahaya (PIL 1978, pasal 2, ayat 11).
Nilai sambungan tiap titik cahaya diperhitungkan 60 VA dan untuk stop kontak 200 VA (PIL 1978, pasal 2, ayat 12). Di masyarakat pada umumnya, aturan ini sampai sekarang belum sepenuhnya dapat diterapkan dengan alasan ekonomi/biaya.
Sesuai dengan SPLN 3 – 1978 maka penampang minimum hantaran hubung (hantaran yang menghubungkan kotal alat pembatas/pengukur dengan PHB utama) adalah 4 mm2 tembaga. Khusus untuk kelistrikan hubung desa dimungkinkan dipasang hantaran hubung dengan luas penampang 2,5 mm2, yaitu jika instalasi hanya terdiri dari satu kelompok.
Jenis hantaran yang sering dipergunakan untuk instalasi rumah tinggal pasangan tetap, ialah kabel NYA, NYM dan NYY. Untuk hantaran pertanahan pada PHB utama maka luas.
Penampangnya harus sama dengan luas penampang hantaran hubungnya. Tetapi minimum harus 6 mm2 (tembaga) dan tidak perlu lebih besar dari 50 mm2 (tembaga).

2.    Pertanyaan
Gambar IV.4 di bawah ini menunjukkan contoh bagan rumah yang akan dipasang instalasi listrik.
 















                                                       Skala: 1: 100
Gambar 4.4
Gambar Denah Rumah
Sesuai dengan Gambar IV.4 (denah) di bawah ini, tentukan:
a.    Letak PHB !
b.    Letak saklar pada masing-masing ruang ?
c.    Jumlah lampu yang diperlukan!
d.    Letak lampu pada masing-masing ruang !
e.    Jumlah kotak- kontak yang diperlukan ?
3.    Kunci jawaban
Sesuai dengan tabel, diperoleh penampang kabel:
(q) = 1mm2, tetapi karena pada kelompok ini terdapat KKB, lampu-lampu dapat digunakan (q) = 1,5mm2
Kelompok/Group 3:
Dengan cara yang sama seperti kelompok 1 dan 2, diperoleh penampang kabel (q) = 2,5 mm2, dan 1,5 mm2
Kelompok/Group 4:
Dengan cara yang sama seperti kelompok 1 dan 2, diperoleh penampang kabel (q) = 2,5 mm2, dan 1,5 mm2
Besarnya pengaman yang diperlukan pada masing-masing kelompok
Sesuai dengan tabel, besarnya pengaman yang diperlukan untuk penampang (q) = 1,5 mm2, adalah 16A (dalam operasionalnya pengaman tersebut sebaiknya 6A saja, kecuali jika putus boleh diganti maksimal      16 A).
Besarnya saklar utama pada PHB:
Jumlah beban nominal (P) = 2.920 watt
Tegangan kerja (E) adalah 220 V
Besarnya arus  nominal = P/E
                                                   = 2920 /220 = 13,37 Ampere
Digunakan saklar utama sebesar 15 Ampere.
Besarnya penampang hantaran hubung :
Karena besarnya arus beban nominal adalah sebesar 13,37 Ampere, maka untuk hantaran hubung digunakan kabel NYM 3 x 4 mm2 (penampang minimum hantaran hubung dan).
Besarnya penampang hantaran pentanahan:
Untuk hantaran dapat digunakan  BC 6 mm2 (penampang minimum hantaran pentanahan).
Gambar secara lengkap dapat diperiksa pada gambar 4.5 di bawah ini.

Gambar 4.5
Gambar Bagan Instalasi Rumah
Untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik, pelajari juga Gambar 4.6, 4.7, dan 4.8, 4.9 sebagai contoh instalasi penerangan 1 fasa 4 kelompok.

E.   Instalasi Penerangan Satu Phasa Dua Kelompok

1.    Materi pokok
Instalasi penerangan dengan jumlah kelompok sebanyak-banyaknya 6 (enam), jumlah titik cahaya pada suatu kelompok tidak boleh lebih dari 15 (lima belas) (PIL 1978, pasal 2, ayat 4).
Suatu instalasi untuk penerangan, dimana terdapat kotak-kontak dengan jumlah titik cahaya kurang dari 15 (lima belas), sedapat-dapatnya dibagi dalam 2 (dua) kelompok (PIL 1978, pasal 2, ayat 6). Untuk instalasi rumah tinggal pasangan tetap., hantarannya harus memiliki luas penampang tembaga sekurang-kurangnya 1,5 mm2. Luas penampang hantaran minimum sebesar 1,5 mm2  berlaku hanya apabila instalasi tersebut tanpa Kotak-Kontak Biasa (KKB). Bila pada instalasi terdapat terdapat KKB maka luas penampang hantaran minimum adalah 2,5 mm2.
Pada ruangan tertutup dengan luas 9 m2, harus terdapat sekurang-kurangnya satu titik cahaya, dan dengan luas sampai 20 m2  harus terdapat sekurang-kurangnya 2 (dua) titik cahaya (PIL 1978, pasal 2 ayat 11).
Nilai sambungan tiap titik cahaya diperhitungkan 60 VA dan untuk stop kontak 200 VA (PIL 1978, pasal 2, ayat 12). Di masyarakat pada umumnya, aturan ini belum sepenuhnya dapat diterapkan karena alas an ekonomi/biaya.
Sesuai dengan SPLN 3-1978 maka penompang minimum hantaran hubung (hantaran yang menghubungkan kotak alat pembatas/pengukur dengan PHB utama adalah 4 mm2 tembaga. Khusus untuk kelistrikkan desa dimungkinkan dppasang hantaran hubung luas penampang 2,5 mm2, yaitu jika instalasi hanya terdiri dari satu kelompok.
Jenis hantaran yang sering dipergunakan untuk instalasi rumah tinggal pasangan tetap ialah kabel NYA, NYM dan NYY.
Untuk hantaran pertanahan pada PHB utama maka luas penampangnya harus sama dengan luas penampang hantaran hubungnya, tetapi minimum harus 6 mm2 (tembaga) dan tidak perlu lebih besar dari 50 mm2 (tembaga).

2.    Pertanyaan
a.    Letak PHB!
b.    Letak saklar pada masing-masing ruang!
c.    Jumlah lampu yang diperlukan!
d.    Letak lampu pada masing-masing ruang!
e.    Jumlah kotak-kontak yang diperlukan!
3.    Tugas latihan
Diketahui denah suatu bangunan rumah tinggal seperti tampak pada Gambar IV.6 di bawah ini.
Rencanakan instalasi dari rumah tersebut, yang meliputi :
a.    Jumlah kelompok yang diperlukan
b.    Hubungan lampu, saklar dan kontak-kontak sesuai dengan jumlah kelompok yang ada
c.    Gambar rekapitulasinya
d.    Besarnya penampang kabel yang diperlukan pada masing-masing kelompok
e.    Besarnya pengaman yang diperlukan pada masing-masing kelompok
f.     Bandingkan jawaban Anda dengan kunci jawaban di bawah ini

4.    Kunci Jawaban
a.    Letak PHB
PHB diletakkan di teras depan (karena kWh-meter milik PLN ditempatkan di luar). Penempatan kotak PHB ini telah dipertimbangkan, bahwa pada tempat tersebut mengganggu lalu lints keluar/masuk rumah
b.    Letak saklar pada masing-masing ruang
Saklar pada masing-masing ruang ditempatkan di dekat pintu (berlawanan dengan arah daun pintu membuka)
c.    Jumlah lampu yang diperlukan
Diperhitungkan berdasarkan luas ruangan yaitu untuk setiap luas 9 m2 diberi satu lampu masing-masing          60 Watt (ketentuan ini belum sepenuhnya dapat diterapkan di masyarakat-alasan utamanya adalah biaya/ekonomi).
Karena itu biasanya setiap satu orang adalah satu lampu, asalkan luas ruang tidak lebih dari 20 m2. Pada gambar ini masing-masing ruang diberi satu lampu 40 W.
d.    Letak lampu pada masing-masing kamar tampak seperti gambar
e.    Jumlah kontak-kontak yang diperlukan
Sebenarnya akan lebih baik, jika masing-masing ruang diberi kontak-kontak, tetapi dengan alasan biaya/ ekonomi, maka biasanya hanya pada ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur utama, dan dapur masing-masing diberi satu buah kotak-kontak masing-masing 200 VA.
Kabel (q) = 2,5mm2. Untuk lampu-lampu dapat digunakan                   (q) = 1,5mm2.
Kelompok/Group 2:
Besarnya arus yang mengalir adalah:
                  I = P/E             -------------->    I = 880/ 220 = 4 Ampere
Dengan cara yang sama seperti pada kelompok 1, karena pada kelompok 2 ini juga terdapat KKB, maka digunakan penampang kabel (q) = 2,5 mm2. Untuk lampu-lampu dapat digunakan (q) = 1,5 mm2
f.     Besarnya pengaman yang diperlukan
Sesuai dengan tabel,besarnya pengaman yang diperlukan untuk penampang (q) = 1,5 mm2, adalah 16 A.
Tetapi karena beban kelompok 1 dan 2 ini masing-masing adalah 3,9 Ampere dan 4 Ampere, maka masing-masing kelompok dapat digunakan pengaman 6 A saja, kecuali jika pengaman tersebut putus boleh diganti tetapi maksimal 16 A.
Besarnya saklar utama pada PHB
Besarnya arus beban adalah = (840 + 880) : 220 = 7,8 A
Maka besarnya saklar utama pada PHB adalah 16 Ampere (saklar utama dengan saklar yang terkecil).            



Besarnya penampang hantaran hubung (kabel U)
Besarnya arus beban nominal adalah 7,8 Ampere
Maka penampang hantaran hubung adalah NYM 3x4mm2 (penampang hantaran hubung yang terkecil).
Besarnya penampang hantaran pentanahan dapat dipakai BC 6 mm2 (penampang hantaran pentanahan yang terkecil)

Gambar secara lengkap, silahkan Anda periksa Gambar IV.6.

Gambar 4.6
Gambar Pengawatan Instalasi Penerangan

  1. Tugas latihan
Diketahui denah suatu bangunan Rumah Tinggal seperti tampak pada Gambar 4.6. Rencanakan instalasi dari rumah tersebut.
Perencanaan instalasi, meliputi:
a.    Letak PHB
b.    Letak saklar pada masing-masing ruang
c.    Jumlah lampu yang diperlukan
d.    Letak lampu pada masing-masing ruang
e.    Jumlah kotak-kontak yang diperlukan
f.     Letak kotak-kontak ditempat yang diperlukan
g.    Jumlah kelompok yang diperlukan
h.    Hubungkan saklar, lampu, dan kotak kontak sehingga menjadi instalasi dua kelompok
i.      Gambar rekapitulasi dari instalasi tersebut
j.      Hitung jumlah beban (daya) pada instalasi tersebut
k.    Tentukan besarnya penampang kabel yang diperlukan pada masing-masing kelompok
l.      Tentukan besarnya pengaman yang diperlukan pada masing-masing kelompok
m.   Tentukan besarnya saklar utama pada PHB
n.    Tentukan besarnya penampang hantaran hubung  (kabel U)
o.    Tentukan besarnya penampang hantaran pentanahan

F.   Instalasi Penerangan Satu Phasa Empat kelompok

  1. Materi pokok
Kemampuan saklar sekurang-kurangnya harus sesuai dengan daya alat yang dihubungkan, tetapi tidak boleh kurang dari 5A. pengaman arus dari suatu instalasi harus mempunyai nilai setinggi-tingginya satu tingkat lebih rendah dari nilai pengaman arus milik perusahaan (PLN). Peralatan listrik yang memerlukan pengaman arus dengan nilai nominal lebih dari 16A harus diberi pangaman arus kelompok tersendiri. Instalasi penerangan dengan jumlah kelompok sebanyak-banyaknya 6 (enam). Jumlah titik cahaya pada suatu kelompok tidak boleh lebih dari 15 (lima belas)           (PIL 1978, pasal 2, ayat 4).
Pada ruangan tertutup dengan luas 9 m², harus terdapat sekurang-kurangnya satu titik cahaya, dan dengan luas sampai 20 m² harus terdapat sekurang-kurangnya 2 (dua) titik cahaya (PIL 1978, pasal 2, ayat 12). Nilai sambungan tiap titik cahaya diperhitungkan 60 VA dan untuk stop kontak 200 VA (PIL 1978, pasal 2, ayat 12). Ketentuan ini belum sepenuhnya dilaksanakan dengan alas an ekonomi/biaya.
Jenis hantaran yang sering digunakan untuk instalasi rumah tinggal pasangan tetap, ialah kabel NYA, NYM, dan NYY. Untuk penggunan NYA ketentuan-ketentuan yang berlaku antara lain sebagai berikut:
a.    Untuk pemasangan tetap dalam jangkauan tangan, kabel NYA harus dilindungi dengan pipa instalasi, kecuali pada ruangan tertutup atau diluar jangkauan tangan, misalnya didalam alat listrik, lemari pembagi dan penghubung, pasangan terbuka pada isolator diatas plafond;
b.    Kabel NYA boleh dipasang di ruang lembab bila dipasang di dalam pipa PVC, pipa baja yang tertutup dan berulir;
c.    Kabel NYA tidak boleh dipasang di dalam atau pada kayu dan tidak boleh langsung didalam atau dibawah plesteran;
d.    Untuk pamasangan NYA pada rol isolator, maka jarak minimum kabel pada dinding atau bagian bangunan, konstruksi, rangka dan sebagainya adalah 1cm;
e.    Jarak batas antara kabel satu dengan yang lainnya adalah, pada pemasangan didalam gedung serta pada rol asolator sekurang-kurangnya 3 cm, kecuali apabila kabel-kabel tersebut merupakan cabang pararel dari       polaritas /fasa yang sama, yang tidak dapat diputuskan sendiri-sendiri;
f.     pada setiap rol isolator tidak diperbolehkan dipasang lebih dari satu kabel kecuali merupakan cabang pararel dari cabang polaritas/fase yang sama, yang tidak dapat dputuskan sendiri-sendiri;
g.    Jika dipasang paada rol isolator, jarak titik lampu kabel tidak boleh lebih dari 1m. untuk kabel dengan penampang minimal 4 mm² atau lebih, maka jarak titik tumpu dapat diperbesar maksimal menjadi 6m;
h.    Kabel rumah tidak boleh dipasang dengan dibelitkan pada isolator, kecuali pada ujung tarikan regang;
i.      Kabel NYA tidak boleh dipasang pada ruang yang basah, di alam terbuka atau di gudang dengan bahaya kebakaran atau ledakan.
Penggunaan kabel NYM dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a.    kabel NYM boleh dipasang langsung pada, didalam atau di bawah plesteran baik dalam ruangan kering maupun didalam ruangan lembab;
b.    Kabel instalasi tersebut boleh juga dipasang lansung pada bagian dari bagunan, konstruksi, kerangka dan sebagainya asal lapisan pelindung isolasi tidak menjadi rusak oleh pemasangan;
c.    Kabel NYM tidak boleh dipasang di dalam tanah.

G.  Ketentuan-Ketentuan Pokok Instalasi Penerangan
      Ketentuan-ketentuan pokok instalasi penerangan adalah:
  1. Pemasangan kabel dalam pipa, harus pipanya dipasang dahulu, kemudian menyusul kabel (RA-NYA) ditarik masuk di ke dalam pipa;
  2. Untuk mengganti kabel, harus dapat dikerjakan tanpa membongkar pipa-pipanya;
  3. Ketentuan pada nomor 2 di atas tidak berlaku untuk kabel dengan penampang 10mm2 ke atas, dengan catatan pemasangan kabel  kelihatan jika dipandang dan mudah dicapai;
  4. Pipa yang boleh digunakan adalah pipa dari bahan baja memakai atau tanpa sambungan memanjang dengan ulir atau sambungan selorok dan pipa plastik;
  5. Untuk membuat bengkokan pipa baja, syarat-syaratnya adalah sebagai berikut:
Dengan diameter max ¾ 16 mm  2 –jari-jari = 4 x f pipa
Daimeter diatas 16 mm 2-jari-jari = 6 x f pipa
      Untuk pipa plastik cukup dengan = 3 x  f pipa
  1. Penarikan kabel harus melalui kotak tarik dan untuk menyambung digunakan kotak penyambung atau tarik dengan menggunakan pengeras atau isolasi lasdup dan atau sejenisnya;
  2. Diantara dua kotak tarik boleh ada tiga benda bengkokan atau pipa lurus sejauh 20 m. Ujung pipa harus dilengkapi dengan cincin pengaman (tule) dan jarak klem pipa maksimum 1 m;
  3. Penggunaan pipa memakai sambungan dengan cara sbb:
      Pada pasangan horizontal, sambungan harus berada dibawah dan pada pasangan vertical, sambungan harus berada pada dindingnya.
  1. Saklar dan kontak-kontak harus dipasang setinggi antara    1,2 m dan 2 m dari lantai;
  2. Jenis kabel seperti GRLL, NBEU dan NYM,boleh dipasang tanpa pipa pada dan di dalam tembok;
  3. Pemasangan instalasi dalam tembok (Inbouw) dikerjakan sebagai berikut:
Di dalam tembok betonan, pipa dipasang lebih dulu sebelum betonan dicair. yang digunakan pipa ulir (chroefbuis) dan tidak boleh dicat meni. Pada tembok yang diplester, lubang-lubang dan jalur-jalur untuk menanam pipa dan sebagainya.
Dibuat dan disiapkan sesudah dinding temboknya selesai. Digunakan pipa dengan sambungan selorok (schuifbuizen) dan dicat meni sebelum diplester;
  1. Pemasangan kotak kontak harus dilengkapi dengan kontak pengaman, kecuali jika sudah ada tambahan isolasi pengaman yang dapat mencegah bahaya tegangan;
  2. Hantaran tarik dengan titik tumpu (strekleiding) di atas langit-langit atau plafond, jaringan kabel merupakan hantaran-hantaran yang ditarik kencang dengan titik tumpu (steupunt) menggunakan rol isolator, dengan ketentuan sbb:
a.    Jarak antara kabel maksimum 3 cm;
b.    Jarak antara isolator-isolator sebagai titik tumpu paling jauh (maksimum) 1 meter;
c.    Jika penampang kabel besarnya 4 mm2 atau lebih digunakan isolator yang lebih besar (klok-isolator) dengan jarak maksimum 6 meter;
d.    Pencabangan pada strekleiding harus dibuat bebas dari tarikan.
  1. Kabel untuk lampu minimum luas penampang 0,5 mm2;
  2. Fitting Edison hanya boleh digunakan untuk lampu dengan daya sebesar 300 watt, dan di atas 300 Watt sampai dengan 1500 Watt digunakan fitting Galihath.
  3. Setiap installasi rumah harus dilengkapi dengan sekering dan sakelar utama;
  4. Setiap kotak kontak (stop contak) hanya dibolehkan untuk satu saluran atau satu tusuk kontak.

H.   Gambar Bagan dan Rekapitulasi Beban
Gambar 4.7 menunjukkan salah satu contoh instalasi rumah 1 phasa dengan tegangan 220V dengan dilengkapi bagan rekapitulasi beban.




















Gambar 4.7
Instalasi Rumah 1 Phasa 220 V

Pada gambar instalasi juga harus dilengkapi gambar rekapitulasi seperti ditunjukkan pada Gambar IV.8.




Gambar IV.8
Rekapitulasi Beban
Gambar 4.7 menunjukkan contoh bagan istalasi penerangan rumah dan instalasi untuk alat pemasak (fornuis) dan Gambar 4.8 menunjukkan gambar rekapilasi bebannya.    

















 

































(a)   Gambar bagan



 






(b)   Rekapitulasi Beban

Gambar 4.9
Bagan instalasi dan Rekapitulasi Beban
Instalasi Penerangan dan Tenaga 3 Phasa 4 Group
I.   Karakteristik Kabel
Karakteristik kabel untuk jenis NGA/RA pada instalasi ditunjukkan pada    Tabel 4.3.
Tabel 4.3
Karakteristik Kabel NGA/RA Pada Instalasi

Penampang mm2
Jumlah
Inti (n)
Ø Kabel
(mm)
Berat Per 100/kg
KHA (A)
Pengamanan Lebur
A
Warna
1
1
4.0
2.2
11
6
Hijau
1.5
1
4.2
2.8
14
10
Merah
2.5
1
4.8
4.1
20
15
Abu-abu
4
1
5.4
5.0
25
20
Biru
4
7
5.8
5.5
25
20
Biru
6
1
6.0
8.0
31
25
Kuning
6
7
6.4
8.5
31
25
Kuning
10
7
7.7
12.0
43
35
Hitam
16
7
8.8
21
75
60
Merah Tembaga
25
7
10.4
30
100
80

35
19
12.7
45
125
100

50
19
13.4
56
160
125

70
19
15.0
76
200
150

95
19
17.2
103
240
200

120
37
18.8
125
260
225

150
37
21.0
150
325
250

185
37
23.0
200
380
300

240
61
260
250
450
350

300
61
29.0
310
525
400

400
61
33.0
410
640
500

500




600

625




700

800




850

1.000




1.000


Luas penampang, diameter luar kabel, dan ukuran pipa instalasi, diameter dalam bagian atas dan bawah pipa instalasi yang diijinkan pada  instalasi listrik ditunjukkan pada Tabel 4.4.



Tabel 4.4
Penampang, Diameter Luar Kabel, Ukuran Pipa, Diameter Dalam Atas Dan Bawah Pipa Instalasi Yang Diijinkan

Penampang NGA/RA (mm2)
Diameter Luar Kabel (mm)
Ukuran Pipa Instalasi
½”
1”
1
1
2”
Diameter dalam
Atas : Pipa selorok bawah : Pipa Ulir
10.9
14.1
17.1
23.1
29.3
35.3
47.8
-
14,0
17.4
22.9
29,0
37.5
49,0
1.5
4.2
2(3)
3(4)
5




2.5
4.8
1
2
3(4)
6



4
5.4
1
2
3(4)
4(5)



4 lilit
5.8



6 lilit
6.4
1
1
2(3)
4



10
7.7
(1)
1
1
3(4)
4


16
8.8
(1)
1
1
2
3(4)
4(5)

25
10.4

(1)
1
1
2(3)
4

35
12.7


(1)
1
1(2)
3(4)
5
50
13.4



1
1
2
4
70
15



(1)
1
1(2)
4
95
17.2





1
2(3)

Untuk kabel jenis lain yang setara penggunaannya (NYA dan lainnya), juga untuk pipa plastik, data di atas dapat digunakan sebagai acuan.
Tabel 4.5 menunjukkan ketentuan tipe kabel, penampang, pemasangan di dalam dan di luar pipa.













Tabel 4.5
Ketentuan Tipe Kabel, Penampang, Pemasangan
di Dalam dan di Luar Pipa

Kabel Untuk Instalasi di Dalam Pipa
Kabel Untuk Instalasi
Tanpa Pipa (di Udara)
Jenis  Kabel
Penampang
(mm2)
Dlm pipa
Di Udara
Tipe kabel
Penampang
(mm2)
KHA
(A)
Pengaman
(A)
KHA
(A)
Pengaman
A
KHA
A
Pengaman
A
NYFA
1
11
10
19
20
NY1F
1.5
19
20
1.5
15
16
24
29

2.5
25
25
2.5
20
20
32
35
NY1FY
4
34
35
4
25
25
42
50




NYFAW
6
33
35
54
60
NYPLYW
6
44
50
NYFAZ
10
45
50
73
80
NYM
10
61
63






NYRANZ
16
82
80
NYFAD
16
61
63
98
100
YRUZY
25
108
100
25
83
80
129
125
NYRUZYG
50
167
125
NYA
35
103
100
158
160
NHYRUZY
70
207
160






NHRUZY
95
249
224
NYAF
50
132
125
197
200
NYBUY
120
291
250
NYFAW
70
165
150
245
250
NYLRZYDAN
150
334
300
NYFAFW
95
197
206
290
300
FLEKSIBEL
185
380
355






ISOLASI  PVC
240
450
355
NYRAZW
120
235
250
345
355
300
520
425
150
-
-
350
425
400
-
-
NYFADW
185
-
-
445
425
500
-
-
NYL
240
-
-
525
500



300
-
-
605
600



400
-
-
725
710



500
-
-
825
850





J.    Skala dan Ukuran Gambar Listrik
Skala yang berlaku di negara Belanda antara lain adalah:  1: 5;  1 : 10;   dan   1 : 20. Di Indonesia, skala sangat bervariasi dan bahkan ada skala satu dibanding 100 dan lainnya.
Ukuran gambar pada umumnya dan di bidang kelistrikan secara garis besar di tunjukkan pada Tabel 4.6 di bawah ini.

Tabel 4.6
Ukuran Untuk Gambar Menurut N 381

Gambar Type
Panjang (Cm)
Lebar
(Cm)
Lebar Pinggir
Setiap Sisi (Cm)
AO
84.1
11 8.9
1
A1
59.4
84.1
1
A2
42
59.4
1
A3
29.7
42
1
A4
21
29.7
0.5
A5
14.8
21
0.5
A6
105
143
5